Panitia Olimpiade PMR Online V Se-Indonesia (OPON) ke-5 tahun 2025 melaksanakan review Petunjuk Teknis (JUKNIS) bersama PMI Pusat secara daring. Meskipun dilakukan secara virtual, diskusi tetap berjalan produktif dan tidak mengurangi esensi pokok bahasan.
Dipimpin oleh Ahmad Djailani, Kepala Divisi Pembinaan Relawan PMI Pusat dan dari pihak panitia, Ketua OPON 5 Fajar Indra Kurniawan bersama timnya memaparkan rancangan Juknis yang telah disusun.
Review berfokus pada penyempurnaan berbagai aspek teknis, seperti mekanisme pendaftaran, alur kompetisi, penilaian, dan teknis pelaksanaan berbasis online. PMI Pusat memberikan saran untuk memperjelas prosedur Passing Grade dan menguatkan mekanisme Presentasi babak Grand Final agar lebih terstruktur.
“Walaupun dilakukan secara daring, diskusi ini sangat efektif. Kami dapat membahas secara mendalam berbagai poin penting terkait Juknis OPON 5,” ujar Ahmad Djailani. Ia juga menekankan pentingnya jenjang kompetisi dari tingkat kabupaten/kota, Provinsi hingga nasional untuk meningkatkan partisipasi dan kualitas kompetisi.
Fajar Indra Kurniawan menyampaikan apresiasinya atas masukan dan arahan dari PMI Pusat. “Kami merasa terbantu dengan sesi ini, meskipun secara daring, hasilnya sangat memadai untuk memandu kami melakukan revisi Juknis agar lebih sempurna,” katanya.
Dengan hasil review ini, panitia berkomitmen segera menyempurnakan Juknis OPON 5 agar siap digunakan sebagai pedoman resmi dalam pelaksanaan kegiatan. Pertemuan ini menjadi langkah penting untuk memastikan OPON 5 menjadi ajang kompetisi yang kompetitif, inspiratif, dan sesuai dengan standar PMI.